Girl, Are You Well? - Bab 2
2: Mendengar Lagu, Jatuh Cinta.
Pertama kali Anda mendengar sebuah lagu, mungkin Anda tidak mengerti maknanya. Namun, saat kedua kalinya, Anda telah menjadi orang yang hidup dalam lagu itu.
Terkadang, melodi yang familiar dapat tiba-tiba membangkitkan kenangan akan seseorang, seolah-olah mereka pernah benar-benar ada di dunia ini. Rasanya baru kemarin kita bersama, namun hari ini kita telah menempuh jalan yang berbeda.
Sementara kita meratapi kesulitan hidup, waktu berlalu dengan cepat.
Ada seorang gadis, seorang gadis bernama Guoguo. Saat itu, dia percaya bahwa Guoguo adalah seluruh dunianya. Mereka berdua begitu polos, percaya bahwa satu sama lain adalah belahan jiwa mereka yang ditakdirkan. Namun kenyataan sering kali tidak seperti dongeng. Dalam cerita, mereka akan saling mencintai tanpa syarat. Namun di luar cerita? Siapa yang benar-benar milik siapa?
Kita berangkat, kita berpetualang, selalu di jalan, pada akhirnya mencari jalan pulang, tempat berlindung bagi jiwa kita. Kita semua tahu tubuh kita suatu hari akan mengecewakan kita, tetapi ketika saat itu tiba, semoga pikiran, cita-cita, dan jiwa kita melanjutkan perjalanannya.
Tidak ada seorang pun yang menikmati kesendirian. Bagi orang yang menyendiri, jalan yang harus ditempuhnya panjang dan sulit.
Apa makna hidup? Seberapa banyak kesulitan dan penderitaan yang harus ditanggung seseorang untuk menemukan kebahagiaan? Apa peran cinta dalam hidup kita? Apakah hidup tanpa cinta akan hampa dan tidak berarti?
Beberapa orang mengabdikan seluruh hidup mereka untuk menemukan seseorang yang spesial. Memperoleh dunia, tetapi kehilangannya pada akhirnya – bukankah itu bentuk penyesalan yang lain?
Sang Pencipta menciptakan dunia ini, dan mereka tidak hanya akan memberimu cobaan dan kesengsaraan; mereka juga akan memberimu kebahagiaan.
Saya ingat Penatua Ji pernah berkata, “Ketika beruntung, pikirkanlah kemalangan, dan jangan terlalu terbawa suasana. Ketika tidak beruntung, pikirkanlah keberuntungan, dan jangan berkecil hati. Selalu pertahankan pola pikir yang seimbang dan emosi yang stabil; ini juga merupakan jalan menuju umur panjang.”
Dulu, kupikir cinta adalah segalanya bagiku. Namun kemudian, kusadari bahwa cinta hanyalah satu bagian dari hidupku.
Kita pernah mencintai, membenci, menangis, dan merasa lelah. Hari-hari yang tampaknya tidak berarti itu adalah bagian yang tak terpisahkan dari pertumbuhan dan transformasi kita.
Kecebong yang tumbuh menjadi kecebong besar adalah pertumbuhan, tetapi ketika ia menjadi katak, itu adalah transformasi. Itu adalah metamorfosis lengkap dari kecebong menjadi katak.
Gadis, banyak sekali yang ingin aku katakan padamu.
Dalam sekejap mata, satu tahun lagi telah berlalu. Tidak ada yang selamanya berada di titik awal; lagipula, waktu terus bergerak maju.
Apa itu cinta? Setiap orang merasakan maknanya secara berbeda. Ketika kamu memikirkan seseorang, apakah itu kesedihan atau kebahagiaan yang manis? Terlepas dari itu, dia pernah menemanimu untuk beberapa saat.
Dengan hati yang bersyukur, bersyukurlah atas setiap pertemuan. Terima kasih!
Jika tak ada hutang, mengapa ada rindu? Janji cinta abadi itu hanya candaan, mungkin itu benar pada saat itu. Seiring berjalannya waktu, siapa yang akan benar-benar mengingat siapa?
Karena aku tidak bisa menjadi milikmu selamanya, maka biarkan aku menjadi bagian dari ceritamu. Itu sudah cukup.
Meng Jinfei: Gadis, bagaimana ujianmu kemarin?
Guoguo: Tebak, tebak, tebak, tebak, tebak.
Meng Jinfei: Seperti kalimat dalam film Stephen Chow: "Meskipun aku bisa menebak bagian awal, aku tidak bisa menebak bagian akhir. Jadi, buat apa repot-repot menebak?"
Guoguo: Kalau kau tak bisa menebak, aku tak akan memberitahumu.
Meng Jinfei: Kalau begitu, semoga beruntung!
Guoguo: Terima kasih!
Meng Jinfei: Sama-sama, sayangku.
Guoguo: Bagaimana aku bisa menjadi “sayangmu”?
Meng Jinfei: Tebak, tebak, tebak, tebak, tebak.
Guoguo: Hmm! Aku tidak mau bicara denganmu lagi.
Meng Jinfei: Hahaha!
***
Comments
Post a Comment