Girl, Are You Well? - Bab 4
4: Siapa yang Akan Menerangi Anda?
Cahaya menerangi dunia, tetapi siapa yang menerangi cahaya itu sendiri? Bukankah itu tekad batinnya sendiri, cahaya di dalam hatinya? Jika bukan karena cahaya batin ini, siapa yang dapat menyalakannya?
Suatu hari, Anda mungkin menemukan diri Anda dalam jurang yang dalam. Jika Anda tidak memiliki kekuatan untuk menyelamatkan diri, siapa yang dapat menarik Anda keluar dari kegelapan itu?
Seperti kata pepatah, "Gunung yang kamu andalkan bisa runtuh, orang yang kamu andalkan bisa pergi." Lebih baik mengandalkan diri sendiri daripada mengandalkan orang lain.
Ingatkah Anda tahun-tahun ketika kita tertawa, menangis, bertindak bodoh, dan memeluk kebebasan bersama? Apa yang menahan kita? Apakah tuntutan hidup, mengejar mimpi, atau keinginan kita yang tak pernah terpuaskan?
Hidup itu berharga, apalagi cinta. Namun demi kebebasan, keduanya bisa dikorbankan. Tanpa hidup, apa makna kebebasan? Jika Anda tidak menentang takdir, siapa yang akan menciptakan keajaiban bagi Anda?
Kita sering kali mundur saat pertama kali melihat kesulitan atau kemunduran. Lalu, bagaimana kita bisa berharap untuk meraih keberhasilan?
Dalam Perjalanan ke Barat, keempat peziarah itu menghadapi delapan puluh satu cobaan sebelum memperoleh kitab suci. Tidak ada satu pun cobaan yang dapat dilewati. Bukankah mengejar kesuksesan itu sama?
Jalan menuju kesuksesan penuh dengan duri, kegagalan, dan kesalahan. Itu wajar saja. Jangan berkutat pada kesulitan; tabah dan tekunlah.
Kekuatan seseorang terbatas, tetapi saat Anda menerima tanggung jawab dan mengatasi tantangan, kemampuan Anda akan berkembang. Hanya melalui perjuangan terus-menerus melawan kesulitan, Anda dapat muncul sebagai pemenang.
Jadilah pejuang dalam hidup, teruslah berjuang melawan kesulitan. Hanya dengan begitu Anda akan menyambut musim semi Anda sendiri.
Musim dingin telah tiba, jadi apakah musim semi masih lama lagi? Ya! Teruslah maju, teruslah berjalan, dan fajar akan menyingsing.
Hidup adalah milik Anda sendiri, bukan milik orang lain. Saat Anda menghadapi keluhan atau perlakuan buruk, jangan berkecil hati. Jadilah seperti pohon, yang bertahan dalam kondisi apa pun. Percayalah bahwa semua yang Anda hadapi akan menumbuhkan pertumbuhan Anda.
Individu yang sukses adalah mereka yang bertahan melewati cobaan. Angin, embun beku, salju, dan hujan semuanya berfungsi sebagai motivasi, yang pada akhirnya memberdayakan mereka. Kita sering kali tersesat di tengah-tengah keuntungan dan kerugian, menangis di satu saat dan tertawa di saat berikutnya.
Jangan patah semangat dengan perjuanganmu saat ini. Bangkitlah, ambil langkah demi langkah. Masa depan adalah milikmu, milik mereka yang menolak untuk menyerah pada takdir. Jika surga belum memberkahimu dengan kekuatan bawaan, maka berusahalah untuk mengembangkannya!
Ingatlah, apa pun yang diambil dunia darimu, dunia juga akan memberikannya kembali. Jika kamu belum pernah merasakan keringat dan air mata masa muda, bagaimana kamu bisa benar-benar menghargai kegembiraan atas kemenangan di masa depan? Jika semuanya mudah dicapai, apakah kamu akan menghargainya? Semakin sulit perjalanannya, semakin bermakna tujuannya. Jadi, jangan takut akan kesulitan atau kelelahan!
Meng Jinfei: Halo, apa kabar?
Guoguo: Tidak banyak!
Meng Jinfei: Tidakkah kamu merasa ada sesuatu yang hilang?
Guoguo: Seperti apa?
Meng Jinfei: Saya.
Guoguo: Oh!
Meng Jinfei: Tahukah kamu siapa aku dimatamu?
Guoguo: Apa?
Meng Jinfei: Semangka.
Guoguo: Haha, jadi aku bisa membelahmu?
Meng Jinfei: Ya, tetapi memotong bukanlah kuncinya.
Guoguo: Lalu apa?
Meng Jinfei: Dengan cara ini, kamu dapat mengisi (mempermanis) hatimu.
Guoguo: Baiklah, baiklah!
**
Comments
Post a Comment