Girl, Are You Well? - Bab 5
5: Percaya pada Diri Sendiri atau Takdir?
Kita sering kali menaruh kepercayaan pada takdir, percaya bahwa segala sesuatu telah ditetapkan oleh kekuatan yang lebih tinggi. Namun, siapa, atau apa, "surga" ini? Dengan berbuat demikian, kita mengabaikan kepercayaan pada diri kita sendiri, seolah-olah kita hanyalah boneka takdir, yang pasrah pada jalan yang telah ditentukan sebelumnya.
Namun, apakah Anda lupa akan hak Anda sendiri? Anda adalah protagonis dalam hidup Anda! Harapan bukanlah sesuatu yang diberikan kepada kita, tetapi sesuatu yang lahir dari keyakinan dan pengejaran mimpi kita yang tak kenal lelah.
Kebahagiaan yang kita nikmati saat ini adalah buah dari perjuangan para generasi. Para leluhur kita mengorbankan nyawa mereka demi cita-cita mereka, demi cinta mereka yang membara pada tanah air kita.
Namun, di sinilah kita, meratapi kemunduran yang remeh, membiarkan kekecewaan kecil menentukan kebahagiaan kita. Mengapa? Kehidupan yang fana ini berlalu dalam sekejap mata.
Semangati diri Anda! Katakan pada diri sendiri, “Saya bisa melakukannya! Saya bisa menjadi lebih baik, lebih kuat. Momen sulit ini tidak akan berlangsung selamanya.”
Semoga Anda tetap menjalani hidup dengan penuh semangat, bahkan setelah melewati badai yang tak terhitung jumlahnya. Semoga Anda tetap memiliki semangat muda seperti di masa muda Anda, bahkan setelah mengalami cobaan dan kesengsaraan dunia.
Tidak ada yang tetap konstan. Perubahan mungkin tidak selalu menghasilkan hasil yang ideal, tetapi selalu menghadirkan kemungkinan baru. Anda sepenuhnya bergantung pada diri Anda sendiri, bukan orang lain.
Singkirkan kemalasan dan tekuni ketekunan. Jadikan kerja keras sebagai kebiasaan Anda, mulai sekarang. Berusahalah untuk mencapai kemajuan setiap hari, sekecil apa pun. Peningkatan bertahap inilah yang membuka jalan menuju kesuksesan.
Anda dapat meraih impian Anda, bahkan jika orang lain meragukan Anda. Bagaimanapun, ini hidup Anda, dan Anda menjalaninya untuk diri Anda sendiri.
Kita telah mendengar banyak sekali pidato motivasi dan ajakan untuk bertindak, tetapi terkadang ucapan itu tidak ada artinya. Mungkin karena kata-kata saja tidak cukup; tindakanlah yang benar-benar penting.
Jadi, berhentilah bermimpi dan mulailah bertindak. Seribu khayalan tidak akan membawa Anda ke mana pun, tetapi satu langkah yang penuh tekad dapat memulai perjalanan terpanjang.
Ketika orang lain meremehkan Anda, biarkan hal itu memicu ambisi Anda. Setiap pertemuan dalam hidup terjadi karena suatu alasan. Orang-orang yang memasuki hidup Anda akan selalu mengajarkan sesuatu kepada Anda.
Hidup adalah sebuah perjalanan, dan melihat ke bawah dan ke atas sama-sama diperlukan untuk menavigasi jalan. Untuk mencapai tujuan, Anda harus bersedia merendahkan hati dan bertekun. Mereka yang bertahan dalam kesulitan pada akhirnya akan membuka potensi penuh mereka.
Kehidupan seseorang, selain suka dan duka, sebagian besarnya terdiri dari hari-hari biasa.
Setiap orang menyimpan cerita dalam hatinya, ada yang dalam, ada pula yang dangkal.
Seseorang pernah berkata, "Mereka yang mampu menahan kesepian dapat menikmati kemakmuran." Mereka yang bekerja keras dengan tenang adalah pembangkit tenaga listrik sejati, karena mereka memiliki daya tahan dan mengumpulkan kekuatan, yang pada akhirnya meletus seperti gunung berapi.
Di masa muda, kita sering mendengar orang tua berkata, “Belajarlah dengan giat! Bekerjalah dengan giat! Jangan biarkan penyesalan menghantui masa depanmu.” Sekarang, saya jarang memberikan nasihat seperti itu karena kata-kata saja tidak dapat menggantikan pengalaman pribadi. Hanya ketika seseorang benar-benar memahami perjuangan hidup, mereka dapat memahami pentingnya ketekunan.
Bersorak untuk diri sendiri hanya bermanfaat bagi diri sendiri; bagi orang lain, itu hanya omong kosong. Pada akhirnya, usaha harus datang dari dalam diri sendiri.
Meng Jinfei: Langit malam sungguh indah malam ini.
Guoguo: Benarkah? Benarkah?
Meng Jinfei: Ya, benar.
Guoguo: Apa yang membuatnya begitu indah?
Meng Jinfei: Karena bintang-bintang membisikkan kata-kata cintaku padamu.
Guoguo: Hmm.
***
Comments
Post a Comment