Working as a Simp - Bab 4
Xu Xing Fan sepertinya melihatku sebagai saingan cintariya.
Yah, itu bisa dimengerti. Di mata orang lain, aku selalu menjadi kekasih Jiang An.
Siapa yang bisa menduga bahwa kami hanya menjalin hubungan keuangan semata?
Aku hendak menjelaskan ketika Jiang An muncul.
"Kakak Xing Fan, lama tak bertemu," Jiang An tersenyum padanya, "Apa yang kau bicarakan dengan pacarku?"
Mata Xu Xing Fan mengamatiku, lalu Jiang An, lalu aku lagi.
"Jiang An, apakah kau mengatakan Nona Lin di sini adalah pacarmu?"
Jiang An mengangkat alisnya, "Ada masalah? Jika dia bukan pacarku, mengapa aku harus membawanya pulang?"
Apa? Bukankah aku di sini untuk membangun tim dengan para pembantu?
Xu Xing Fan dengan anggun mengucapkan selamat kepadanya, lalu mencari alasan untuk pergi.
Aku merendahkan suaraku dan bertanya, "Bos, ini bukan yang kita sepakati!"
Jiang An juga berbicara pelan, "Mulai hari ini, kau punya pekerjaan baru."
"Apa?"
"Ibuku ingin mencarikanku pasangan hidup, kau harus berpura-pura menjadi pacarku."
Aku tertegun sejenak sebelum bertanya, "Jadi ini... dihitung sebagai lembur, kan?"
Jiang An menggertakkan giginya dengan jengkel, "Gajimu akan naik 30% per bulan."
"Baiklah, pacarku. Aku dengan riang mengaitkan lengariku dengannya, "Ke mana kita harus pergi untuk akting kita?"
— 🎐Read on onlytodaytales.blogspot.com🎐—
Setelah hari itu, berita "Lin Wan Yue berhasil naik jabatan menyebar ke seluruh sekolah.
Semua orang tahu aku telah menjadi pacar Jiang An.
Suatu pagi, saat aku bangun pukul enam lagi untuk membuat sarapan, Jiang An menghentikanku.
"Hentikan, aku sudah disebut bajingan selama berhari-hari."
Aku bingung, "Mengapa mereka memanggilmu bajingan?"
Jiang An tampak serius, "Karena aku membuat pacarku bangun pukul enam untuk membuatkanku sarapan."
Jadi, untuk menghilangkan reputasi sebagai bajingan, bosku tidak hanya membebaskanku dari tugas sarapan tetapi bahkan bersikeras bangun pagi untuk membelikanku sarapan sendiri.
Aku memakannya dengan ketakutan yang gemetar.
Semua orang memberi selamat kepadaku, mengatakan bahwa kegigihanku akhimya membuahkan hasil.
Hanya Lu Xue yang mencibir dan berkata, "Kau tidak benar-benar berpikir kau adalah pacar Jiang An, kan? Dia hanya mempermainkanmu."
Jadi bagaimana jika dia hanya mempermainkanku?
Demi kenaikan gaji 30%, dia bahkan bisa mempermainkan kepalaku seperti bola sepak.
Lu Xue tidak mendapatkan apa pun dariku dan pergi dengan marah, berkata, Tunggu dan lihat saja."
Malam itu, aku mengetahui apa yang dimaksud Lu Xue dengan 'tunggu dan lihat saja."
Mereka mengatur makan malam klub lainnya dan secara khusus meminta Jiang An untuk mengajakku.
Beberapa orang pria berkomentar sinis, "Dulu Lin Wan Yue seperti anjing yang mengitari Jiang An. Sekarang dia tiba-tiba merijadi manusia, jadi agak sulit untuk membiasakan diri."
Tentu saja, saya bukan orang yang bisa menerima keadaan begitu saja. Saya tersenyum dan menjawab, "Benarkah? Itu wajar. Sebenamya, saya juga tidak terbiasa melihat kalian. Lagi pula, di tempat asal saya, kami biasanya tidak membiarkan babi duduk di meja makan."
— 🎐Read on onlytodaytales.blogspot.com🎐—
Suasana menjadi sedikit canggung.
Lu Xue mencoba menenangkan keadaan, menyarankan agar semua orang mulai makan.
Kemudian, dia mulai dengan antusias menyajikan makanan untuk Jiang An.
Namun, Jiang An punya kebiasaan aneh-dia tidak pernah makan makanan yang disajikan orang lain....
Jadi, dengan air mata berlinang, saya menyantapnya untuknya.
Mmm, lezat.
Setelah beberapa saat, mereka menyarankan untuk bermain Truth or Dare lagi.
Sayangnya, Jiang An mendapat "Truth" sekali lagi.
Lu Xue dengan bersemangat bertanya lagi, "Jiang An, apakah kamu serius dengan Lin Wan Yue? Atau kamu hanya mempermainkannya?"
Jiang An bersandar di kursinya, tampak tidak senang, Apakah kamu sudah gila untuk menanyakan hal seperti itu?"
Wajah Lu Xue mermerah, tetapi dia masih menggertakkan giginya dan bertanya, "Bulan lalu, di sini, kamu bilang kamu hanya melihat Lin Wan Yue sebagai pembantu. Apakah kamu tiba-tiba jatuh cinta padanya sekarang?"
"Memangnya kenapa kalau dia pembantu? Tidak bisakah aku menyukai pembantu?" Pria lain menimpali, "Kalau begitu, katakan pada kami, apa yang kamu sukai dari Lin Wan Yue."
Jiang An menatapku sebentar, "Dia cantik, memiliki temperamen yang baik, cerdas, pandai memasak... Apakah itu cukup? Mau aku sebutkan lebih banyak?" Wajahku memerah tak terkendali. Ke-kenapa dia tiba-tiba memujiku seperti itu? Anehnya, itu memalukan.
***
Komentar
Posting Komentar